Diberdayakan oleh Blogger.
.

Archive for Juni 2011

Dewata; pagi itu


posted by Unknown on

No comments


"autumn leaves",
membuka pagi hari yang sedikit kaku di antara aku-kamu
mengapa ada kaku bila bisu hanya palu yang mengetuk rindu, aku-kamu?
hanya karena aku tak bisa memelukmu dalam sekat-sekat.
runcing pada pokok-pokok batang bambu,-
gemericik tubuh-menubuh; hantu pagi.

ah, aku benci jika sehari tak bisa mengecup keningmu, bahkan sekadar kecupan selamat pagi.
juga kopi yang harus kurasai sendiri, menginderai dengan pincang.
kosong melanda di antara seruputan. nikmat yang terkecap dengan singkat mengalir ke kerongkongan
hangatnya tak mampir di hati, lewat begitu saja.
...lantas pada kata-- merupa hangat dusta bahasa, kita bicara.
sementara camar bertengger di atap beranda, tanpa kata mereka mencinta.
ah, daya apa pada manusia seperti kita?

batu demi batu kita lewati sekadar untuk membatu- jejak kaku.
isolasi dari cinta diri.
memandang kejauhan, mengagumi dalam diam. hanya itu.
panorama runtuh seketika. diorama memunculkan wajahnya. wajah tanpa nama.


"sentuhlah jemari dalam diam, geligi beradu serupa tabuh genderang. berderit pada cakapnya.
kita satu, yang lain tanpa tanya."


purnama retak di atas ranjang.-
Dewata, 2 Juni 2011
Dien-Za




matamu; Desember akhir.


posted by Unknown on

No comments


matamu; Desember akhir. tahun yang akan mati.
aku telah tenggelam didalamnya,
lindap bersama genang waktu di sumur pendopo tua.
di matamu, mata yang lelap.

....ajari aku, tangkas dan gagas tanpa harus beringas. gemulai dan indah tanpa harus lengah.

harus ku akui,
seringkali aku beringas dan lengah.
lupa bahwa banyak hal menanti.
menanti untuk dicibir saripatinya.
seringkali aku lupa. kalap.
tenggelam dalam genangan yang kau gunakan sebagai pijakan.
(hanya pijakan?)


matamu; Desember akhir.
tahun yang akan mati.
karena Desember berarti bersiap menuju semi. menuju tahun yang baru.
di biru yang masih nganga, tanpa penyangga.
menanti para pujangga kembali memuntahkan kata.
deret alfabet pada kertas dan tinta.

adakah aku terlalu karib dengan rasa sakit? -jawabmu: Ya.
memancarkan nanar di mata dan menguarkan busuk di tubuh.
'kuar tubuh yang hampir mati.


matamu; Desember akhir.
saat Tuhan pun mengatupkan bibirnya.
lantas Ia berujar;
Selamat datang cinta dan kasih. Kau akan belajar disana, dimatanya.


11 Juni 2011



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...