Diberdayakan oleh Blogger.
.

ketika darah memintal gerak


posted by Unknown on

No comments


Malam sudah terlalu tua kasih,
Tak ada tempat lagi untuk bersembunyi.
Dibalik gelapnya, demit sudah beranak-pinak.
Membuat gaduh gemuruh sejauh mata mampu memandang.

Kemudian kamu bersenandung,
Kemana lagi aku harus mencari sunyi? Memuja lirih.
Kemana lagi aku harus menetap?
Sembunyi dari derap yang tak henti.
Dari segala demit dan arwah yang tak lelah meminta mata untuk melihat.
Mereka terlalu purba untuk menjadi sajak yang selalu meminta jarak.

jika dengan darah saja tak cukup,
harus dengan apa lagi aku memacu detakmu?

Jatinangor, 28 Februari 2012


Leave a Reply

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...