Sampar by Albert Camus
My rating: 4 of 5 stars
Sungguh mencekam, memperlihatkan ketegangan manusia yang 'teralienasi'. Camus mentransvaluasikan nilai keterasingan manusia menjadi suatu fenomena Sampar yang membuat suatu kota terisolasi. Membaca buku ini, saya hanyut dalam ketegangan-ketegangannya, terlempar dalam sebuah kota yang getir, terdampar pada satu ingatan tentang hidup manusia. Pada akhirnya, kita bisa melihat dan menyadari, 'manusia'-nya Albert Camus selalu sebagai manusia yang absurd, hidup adalah sebentuk kewajiban yang getir.
Secara keseluruhan, novel ini layak ada di rak buku manusia yang masih mau dikatakan 'manusia'. Selesai membaca buku ini, mungkin anda akan berlari keluar rumah lalu melihat ke sekeliling:
"Kota ini masih baik-baik saja kan?"
View all my reviews
posted by Unknown on Baca Sambil Lalu