Tunggu aku di stasiun berikutnya, kan ku bawa anak tangga agar mudah kita menapakinya.
Seperti senja yang perlahan menurunkan riuh desir anasir,
membawakannya pada malam yang bersiap menggerogoti sisa-sisa bangkai derita.
Menggantikannya dengan cumbu mesra nan hangat, penuh pesona. Itu lah malam yang selalu hadir,
bedialog dalam diam,
dalam gemetarnya gigi-geligi,
dalam cemas,
esok sinar matahari kembali meninggi.
Kita berhak atas bangkai busuk ini,
Karena ini awal senja menuju malam.
Han
Lembang, 31 Januari 2011