Diberdayakan oleh Blogger.
.

di jendela ini, hujan tak pernah reda.


posted by Unknown on

No comments


di jendela ini,
hujan tak pernah reda.
tak lelah menghujam bisu. pada tubuhtubuh perindu hadirmu.
berbiak di sudut jendela.
mereka-reka bayang surga.


di jendela ini,
tak pernah ada amarahmu.
kita gema dalam pesta semesta. mengencani satu per satu berkahnya.
kadang digarami pada bekas luka.
namun aku tak akan pernah jera.
silakan dera terus tubuh ini, aku berterima.


di jendela ini,
kau mengetuk malu, kemayu. namun dengan gebu yang satu.
aku menjadi-jadi. larung diterbangkan angin.
lalu hilang entah kemana.


di jendela ini,
berkat pasukan airmu, akarakar menjalar.
kuat mencengkram bumi.


di jendela ini,
bulirbulir pasukan air begitu lembut.
lamatlamat menjamah genting. mesra.
menghamili bumi.
melahirkan aroma tanah sehabis hujan...



...terimakasih hujan, kau hantarkan haru dalam bisu. perempuan pertamaku.



Philein, Za
hujan tak pernah reda.
Siliwangi, 21 Maret 2011

Leave a Reply

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...