Diberdayakan oleh Blogger.
.

Sebuah Ruang Tunggu


posted by Unknown on

No comments


Pernahkah kalian berpikir bahwa semua yang dilalui dalam hidup ini ternyata hanya sebatas mimpi, ilusi atau bahkan delusi? Kita hanya sedang tertidur pulas, tertidur panjang dalam ruang tunggu yang amat besar.  Sebuah ruang tunggu yang tidak kita tahu akan membawa kemana, menampung kita darimana.

Pernahkan kalian merasakan mimpi, ilusi, delusi dalam kehidupan yang kita sepakati benar-benar terjadi ini? Lalu bagaimana rasanya? Bukankah begitu terasa nyata? Ketika terbangun dari mimpi, kita berkeringat, kadang mengejangkan badan cukup hebat. Lalu kesadaran kita tata ulang, orientasi ruang, waktu, dan pelengkap detail lainnya untuk menyakinkan diri sendiri bahwa kita benar-benar hidup dalam dunia yang nyata dan baru saja terbangun dari mimpi yang tidak pernah benar-benar nyata.


Jika dalam dunia mimpi kita bisa membangun tatanan kosmik yang lengkap dengan keserbamungkinan, tentu kita tidak dapat melakukan itu dalam dunia nyata, dunia selepas bangun tidur. Begitu bantahmu. Tapi, bukankah dalam dunia nyata ini banyak hal yang dulunya hanya serupa mimpi siang bolong imajinasi ilmuan, kini menjadi nyata? Sains, teknologi, sejarah, seni, bahkan agama berjalan diatas rel tua sang waktu yang tak juga mau berkata jujur pada kita tentang apa yang sebenarnya terjadi.


Kita bisa membuat dunia yang seolah-olah sangat nyata. Rasa sakit, luka, bahagia, bahkan mimpi basah yang meninggalkan jejak ketika kita terjaga. Kalau semua itu dapat terasa begitu nyata, lantas kenyataan apa lagi yang sedang kita hadapi ini?


Jangan-jangan memang benar, kita hanya sedang tertidur di sebuah ruang tunggu yang amat besar. Ruang tunggu yang akan membawa kita entah kemana, mungkin hanya akan berakhir pada ruang tunggu lainnya dan kita hanya disuruh untuk tertidur dan bermimpi lagi.


Lagi dan lagi...



Leave a Reply

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...